Hampir setiap agama sering membicarakan iman, akan tetapi hanya segelintir orang saja yang dapat memahami tentang pengertiannya. Iman merupakan suatu tangga bagi kita untuk meraih semua janji-janji Allah yang tertulis di dalam Kitab Suci, dan kita juga harus dapat mengerti bahwa iman orang kristen sangat berbeda dengan iman agama-agama lain, sebab iman orang kristen mempunyai bukti yang nyata kebenarannya dan dapat disaksikan, dilihat, dibuktikan dan dirasakan oleh orang lain juga.
I. PENGERTIAN IMAN.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1); artinya :
Awal dari segala sesuatu yang kita harapkan yang belum kelihatan atau yang belum nyata pada saat yang sekarang ini; tetapi di dalam hati kita yang terdalam ada suatu bibit atau benih keyakinan yang pasti yang membuat hati kita percaya bahwa yang kita imani (percayai) tersebut akan dinyatakan nantinya kepada kita atau di depan kita.
II. SUMBER IMAN.
Banyak orang, bahkan yang sudah menamakan dirinya orang kristenpun masih sering mengatakan: ”Saya tidak usah dulu ke gereja sekarang, karena iman saya belum seperti iman pendeta itu”. Perkataan seperti ini salah, dan mereka tidak mengetahui dari mana datangnya iman.
Ingatlah bahwa iman bukan datang atau jatuh dari langit, melainkan ”iman datang / timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan (Roma 10:17)”.
Iman seseorang mulai tumbuh apabila ia mau mendengar atau membaca Firman Tuhan, dan orang yang tidak pernah mendengar atau membaca Firman Tuhan dapatlah dipastikan bahwa orang tersebut ”kosong iman atau tidak ada iman sama sekali”. Orang yang seperti inilah pada umumnya menjadi mangsa iblis, mangsa aliran sesat, tidak tahan terhadap pencobaan, serta cepat meninggalkan Tuhannya.
III. CARA MEMPRAKTEKKAN IMAN.
1. Mempercayai apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan, dan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan walaupun kelihatannya bertentangan dengan pikiran, perasaan, siatuasi dan kondisi yang kita hadapi.
Contoh :
a. Abraham percaya seolah-olah sudah menerima jawaban, walaupun kenyataannya masih kontradiksi atau bertentangan (Roma 4:18-21). Abraham dikatakan oleh Tuhan menjadi bapa banyak bangsa padahal Abraham tidak punya anak pada saat datang Firman tsb; lagi pula kondisi Abraham tidak memungkinkan karena sudah ubanan.
b. Abraham percaya terhadap Firman Tuhan (janji-janji Tuhan)
sehingga berani melangkah untuk pergi meninggalkan kampung
halamannya (Kejadian 12:1-4).
Walaupun bertentangan dengan situasi/kondisi yg kita hadapi, tapi Belajarlah Percaya Firman.
2. Iman harus disertai dengan Ucapan Iman atau Pengakuan Iman.
Sebagai contoh kami mengajak saudara untuk melihat ucapan iman oleh Kaleb dan Yosua ”sebagai perbandingan” dengan perkataan yang negatif oleh kesepuluh pengintai yang diutus oleh Musa.
a. Perkataan (Ucapan) yg Positif oleh Kaleb dan Yosua.
Coba perhatikan perkataan Kaleb: ”Kita pasti mengalahkan mereka dan menduduki negeri itu (Bilangan 13:30).
Iman Kaleb dan Yosua; percaya seolah-olah mereka sudah menerimanya, dan ternyata apa yang mereka ucapkan, itu jugalah yang dinyatakan oleh Tuhan terhadap mereka seperti dikatakan oleh – Bilangan 14:28.
b. Perkataan Yang Negatif oleh kesepuluh pengintai (Bilangan 13:25-28; 32-33).
Mereka kalah bukan karena orang2 raksasa yg ada di depan mereka, melainkan mereka kalah oleh karena perkataan mereka sendiri.
Mulai sekarang buatlah suatu pengakuan iman di dalam hidupmu, seperti: Aku pasti sembuh, Aku pasti diberkati oleh Tuhan, Aku sudah selamat, Aku pasti berhasil, Aku pasti memiliki hidup yang kekal, Aku dapat mengusir setan, Aku mampu, Aku sanggup, didalam nama Tuhan Yesus.
3. Iman disertai dengan tindakan.
Iman biasanya haarus disertai dengan tindakan, kalau tidak demikian iman tersebut adalah iman yang kosong (Yakobus 2:17-20). Tindakan yang dimaksud adalah ”tindakan-tindakan ketaatan atau keberanian” untuk melangkah.
Sebagai contoh:
Tabelnya nanti menyusul ya, karna gak bisa sekali copi dari file komputer.
MEMPERCAYAI UCAPAN TINDAKAN
Kesembuhan
1 Petrus 2:24 Bertindak seolah-olah sudara sudah sembauh.
Cont: Rektor STS Medan (Pdt. Sihotang +) Lumpuh 1 kakinya & berusaha berjalan di dalam rumah serta berkata: ”oleh bilir-bilurNya aku sudah sembuh”. Ternyata setelah 1 jam berjalan-jalan, kakinya benar-benar sembuh total.
Jawaban Doa
Yeremia 33:3 Seolah-olah sudah menerimanya.
Cont: Pdt. Dr. Paul Yonggi Cho berdoa buat kursi meja, sampai ada jemaat yg berkata: ”Pak Pdt hamil kursi”. Ternyata persis seperti yg didoakan; dikirimkan Tuhan.
Penyertaan Tuhan Mazmur 34:8
Yesaya 46:4 Dalam setiap perjalananmu, bayangkan Tuhan Yesus ada disampingmu.
Masa Depan
Yeremia 29:11 Lihat seolah-olah hidup yg indah / masa depan yg cerah sudah disediakan Tuhan di depanmu, walau situasi kondisimu sekarang masih bertolak belakang dengan kenyataan.
IV. PENTINGNYA IMAN
Iman sangat penting karena banyak sekali manfaat atau kegunaannya; dan kita dapat menyelidikinya satu persatu, sebagai berikut:
1. Pentingnya kita beriman terutama sekali untuk Keselamatan Jiwa
(Efesus 2:8-9).
Keselamatan jiwa kita sebenarnya ”hanya” bermodalkan iman percaya kepada Yesus Kristus; maksudnya keselamatan itu bukan karena usaha kekuatan atau hasil pekerjaan kita, tetapi hanya kasih karunia Tuhan.
2. Untuk berkenan kepada Allah ”harus” beriman (Ibrani 11:6).
Saudara harus tau bahwa orang yang bimbang, ragu, kwatir, plin-plan, ”Allah tidak berkenaan”.
Dan untuk berkenaan kepada Tuhan ya Harus Beriman kepadaNya.
3. Utk menerima kesembuhan dari Tuhan harus ada Iman (Mat 8:5-13).
Perwira Kapernaum ini sangat percaya (Beriman) kepada Yesus sehingga dia berkata: Katakan saja sepatah kata maka hambaku itu akan sembuh, dan ternyata benar2 sembuh.
4. Terjadinya suatu mujizat ”harus” ada Iman (Matius 17:20).
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita dapat memindahkan gunung apabila ada iman sebiji sesawi. Maksudnya adalah iman yang sangat kecil sekalipun sudah dapat melakukan mujizat yang sangat besar;
tetapi kita juga harus tau bahwa gunung yang dimaksuh oleh Tuhan Yesus adalah benar-benar gunung asli yg dapat dipindahkan.
5. Iman merupakan jaminan utk tahan dlm penderitaan; sebagai contoh:
a. Musa tahan menderita karena Iman (Ibrani 11:24-25).
Karena iman, Musa rela menderita sengsara bersama dengan umat Allah dari pada hidup di Istana Firaun yg penuh dosa penyembahan berhala.
b. Paulus rela dianiaya karena imannya (2 Korintus 11:23-27).
Karena iman, Paulus rela menderita bahkan sering dipenjara, dianiaya, dipukuli, dilempari batu karena Kristus, dan kerap kali Paulus tidak tidur, lapar, dahaga, tidak ada pakaian, serta dihina oleh bangsanya sendiri.
Iman merupakan suatu tangga bagi kita untuk berkenaan kepada Allah, akan keselamatan kita, untuk terjadinya suatu mujizat, & juga untuk supaya tahan dalam penderitaan, ”Imanlah” dasarnya.
V. MUSUH IMAN.
Iman juga mempunyai musuh, dan apabila musuh tersebut tidak cepat diatasi, maka iman yang besarpun bisa rubuh dan tidak memiliki kenyataan.
Sebagai contoh orang yg baru bertobat memiliki roh yg menyala-nyala & sudah tentu imannya sangat besar. Tapi dikemudian hari imannya mulai rontok karena ada musuh yang menggerogoti. Musuh tersebut dapat kita lihat sebagai berikut:
1. Kebimbangan (Yakobus 1:6-7).
Kebimbangan adalah suatu penyakit rohani yang ditaburkan oleh iblis yang berfungsi untuk merontokkan iman orang2 percaya.
Inilah musuh iman yang utama dan kita sebagai orang percaya harus cepat menyingkirkannya dari kehidupan kita.
2. Perasaan Takut (Matius 14:27-31).
Ketika dirasakannya tiupan angin maka takutlah ia.
Semua perasaan takut, perasaan kwatir, perasaan tidak layak atau rendah diri, perasaan tidak mampu atau tidak sanggup, haruslah cepat2 disingkirkan, karena semuanya itu adalah musuh iman yg ditaburkan iblis utk menggagalkan iman kita.
3. Kurang pengetahuan akan Firman Tuhan (Hosea 4:6).
Kurang pengetahuan akan Firman pada umumnya menafsir-nafsirkan sendiri Firman menurut pemikiran manusiawinya, hingga dikemudian hari bisa menjadi tukang kritik dan akhirnya menjadi aliran sesat.
Pendiri aliran sesat (Saksi Yehuwa) pada awalnya dipakai oleh Tuhan, tapi karena kurang pengetahuan akan Firman akhirnya menafsirkannya dengan cara yang salah. Jadi sangatlah perlu membaca dan belajar Firman setiap hari untuk pertumbuhan iman kita, karena iman timbul dari pendengaran akan Firman Allah (Roma 10:17).
4. Berpikiran Negatif (Filipi3:15).
Jika lain pikiran kita tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah kepada kita. Sebagai contoh adalah kesepuluh pengintai yang sudah kita baca diatas (Bilangan 13:25-28; dan ayat 32-33). Kesepuluh pengintai gugur karena pemikiran mereka yang negatif, merasa tidak mampu, tidak sanggup, dan akhirnya benar2 tidak sanggup alias semua mati di padang gurun.
Mulai sekarang ucapkanlah kata-kata yang positif (Matius 12:37), dan
bertindaklah melangkah dengan iman, bahkan apa saja yang dikatakan oleh Firman Tuhan (Kitab Suci) janganlah sekali-kali meragukannya.
Buatlah suatu sugesti didalam hidupmu dengan jalan mengucapkan kata-kata yang positif.
Berimanlah tetap kepada Kristus agar kita dapat menerima mahkota
kehidupan bersama dengan Tuhan Yesus selamanya di Surga.
Ingat bahwa penderitaan yg sekarang tidaklah sebanding
dgn kemuliaan yg akan kita terima kelak (Roma 8 : 18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar